"YAAAAAAA!!"
BRUAKK!
"Hyungggg! tolong aku!"
Pago-pagi sekali Seungri dan Daesung sudah berlari-lari saling kejar-mengejar di kamarku.
Aku yang baru tidur beberapa jam terbangun karena suara mereka yang sangat berisik.
"Ya!! Berisik sekali kalian! Aku mau tidur sana keluar!" Aku menarik selimutku.
"Dengar kan! Hyung keberisikan! Cepat balikin!" Daesung masih berteriak kepada Seungri.
"Ya! Pabo! Kenapa berisik sekali?! Ada apa sih?!" Aku melemapr bantal ku lalu mengacak-acak rambutku.
"Daesung mau merebut ramen ku yang tinggal satu!" Seungri memeluk ramennya erat-erat.
"Ne?! Bocah! Itu milikku, punya mu sudah kau makan kemarin!"
Mereka kembali berlari-lari merebutkan sebuah ramen instan.
Ah, rasa ngantuk ku hilang berganti stress mendadak karena mereka berdua.
Seungri dan Daesung bukan adik kandungku tapi sudah ku anggap sebagai adik kandungku.
Aku dan mereka berdua juga TOP dan Taeyang tinggal bersama di sebuah dorm.
"Aigooo! Sudah-sudah!" TOP tiba-tiba datang ke kamarku membawa sebuah plastik belanjaan.
"Ya! Sudah jangan berisik lagi. Nih aku baru beli ramen rasa baru di minimarket depan. Jangan ganggu Jiyong lagi, keluar keluar"
Seungri dan Daesung mengambil plastik itu lalu kembali berebut berlari keluar dari kamarku.
Bahkan dari dapur suara mereka masih terdengar berisik sekali.
"Aigoo pagi-pagi sudah stress begini aku" Aku mengacak-acak rambutku.
"Sudah, ayo sarapan. Sebentar lagi kita berangkat ke YG" TOP melempar sebuah kopi dingin kepadaku.
"Ne...." Aku meminum kopi dingin itu dengan beberapa teguk lalu beranjak mandi.
Aku memakai pakaian tebal karena di luar salju sudah mulai turun.
Memakai mantel tebal juga syal. Aku termasuk tipe orang yang tidak kuat terhadap dingin.
"Hyung! Aku mau tambah!" Seungri mengangkat sumpit di kedua tangannya. Persis seperti anak kecil.
"Ne...." Taeyang membuatkan ramen lagi untuk Seungri.
Taeyang sudah seperti seorang ibu di dorm kami. Dia yang sangat rajin menyiapkan makanan untuk kami, membersihkan rumah, semuanya dilakukan.
Sedangkan TOP seperti seorang ayah yang tegas dengan kedua anaknya yang sangat bawel, Seungri dan Daesung.
Kalau aku? Aku seperti seorang kakak untuk mereka. Kakak yang jahat hahaha.
"Kau ini, sudah tambah berapa kali?" Daesung melihat Seungri dengan ekspresi 'illfeel' nya.
"Baru dua kali, sirik aja kau bweeee" Seungri menjulurkan lidahnya lalu kembali memakan ramennya.
"Ya, Ka.. Kau!"
"Aigooo, siang, malam bertengkaaaaar terus. Kalian mau buat aku gila ya?" Aku duduk di meja makan dengan wajah yang tidak bersemangat.
"Ne, minta maaf lah kalian ke Jiyong" Taeyang membawakan ramen untukku.
"Mianhae hyung" Seungri dan Daesung menunduk memasang wajah bersalah.
"Ne..." Aku mengambil sumpitku lalu memakan ramenku.
"Ya, Taeyang, TOP kemana?"
"Sudah berangkat duluan tadi. Papa YG bilang ada yang mau dibicarakan"
"Oh..." Aku kembali memakan ramen ku sampai habis.
Aku memakan ramen ku sambil melihat ke sekeliling dapur.
Melihat Seungri dan Daesung yang sedang bermain.
Melihat Taeyang yang sedang sibuk dengan cucian piringnya.
Lalu mataku terhenti saat melihat kalender yang ada di dapurku.
"AH!! Hari ini tanggal 7?!"
"Ne, kenapa?" Daesung memasang wajah terkejut.
"Ah ani, ka.. Kalian nanti berangkat duluan ya aku nyusul nanti!" Aku buru-buru mengambil sepatuku.
"Ya! Hyung mau kemana?"
"Hari ini.... Peringatan kematian kekasih Jiyong kan Seung?" Taeyang menjawab pertanyaan Seungri.
Seungri dan Daesung membulatkan mulutnya dan menganggukan kepala mereka.
Aku secepat mungkin berlari ke toko bunga terdekat yang ada di dekat dorm ku.
"Mianhae, apa stok bunga edelweis sudah masuk?"
"Ne? Aniii, bunga edelweis belum mekar akhir-akhir ini"
Aku sedikit kecewa mendengar nya.
Aku melihat-lihat bunga di toko itu lalu menemukan sebuah tulip putih yang cantik rupanya.
"Mianhae, aku beli ini sebuket"
Aku mampir ke sebuah pemakaman.
Batu-batu nisan yang ada di pemakaman itu tertutup oleh salju.
Aku berhenti disebuah pemakaman yang batu nisannya juga tertutup salju.
Aku membersihkan salju itu lalu duduk disebelahnya.
Aku menyenderkan kepalaku dibatu nisan itu.
"Ya, CL... Sedang apa kamu sekarang? Aku merindukanmu"
Aku meletakkan tulip yang kubeli di atas kubur itu.
"Mianhae... Aku belum bisa membawa bunga edelweis kesukaanmu, aku janji akan membawakan bunga itu untuk mu"
Air mata ku menggenang di wajahku lalu keluar membasahi pipiku.
Aku melihat foto ku dan CL yang kupasang di HPku.
"CL, aku akan menyanyi untukmu, dengar ya?"
It's all about you, my Butterfly
Every time I come close to you
Feel like I'm gonna dream every time
Unintentionally, I look the sky like
It looks similar to when you smile
Specifically your dazzling baby
My day consists of our romantic drama
Make me cry and smile no no no
I can't sleep, I call your name
I turn my head shyly
I like it this much
I rarely stop walking
Every time I come close to you
Feel like I'm gonna dream every time
Beautiful girl
"Ya, CL aku harus pergi, aku akan datang lagi"
Aku menghapus airmataku lalu mencium batu nisan CL itu.
"Saranghaeyo..."
YG.ent
"Mianhae aku telat" Aku masuk ke ruang studio rekaman.
"Ya hyung lama sekali kau?"
"Ne, mianhae Dae" Aku melepas mantel ku lalu duduk di sebelah TOP.
"Wahhh aku baru sadar wajah kau mirip dengan Gaho hyung....."
"Ya, apa maksudmu Seung?" TOP dan Daesung menertawaiku.
"Habis wajahmu berkerut-kerut mirip Gaho.. Ada apa sih?"
"Aku hanya sedang berpikir"
"Ne? Berpikir apa?"
"Hm, kira-kira dimana ya aku bisa menemukan bunga edelweis?"
"Ah, bunga kesukaan CL?" Taeyang yang baru selesai melakukan rekaman menghampiriku.
Aku hanya menganggukan kepala lalu mengacak-acak rambutku.
TOP hyung menepuk pundakku.
"Sebentar..."
Aku melihat TOP hyung berjalan agak jauh dari kami lalu menelpon seseorang.
Aku tidak tau siapa yang ditelpon.
"Ya, Jiyong, ada nih bunga edelweis. Kau mau?"
"N-ne!" Aku kaget mendengar perkataam TOP hyung, tapi aku senang.
TOP hyung yang sudah selesai menelpon kembali duduk disebelahku.
"Ya, TOP hyung, itu siapa?" Aku bertanya.
"Aku pernah bercerita tentang Bom kan?"
"Ah, ne.. Kekasihmu itu?" Taeyang menambahkan.
"Ne.. Dia membuka usaha sebagai florist, saking cinta nya dengan bunga ya? Hahaha"
"Ah, pemiliknya pun cantik seperti bunga, ya kan TOP hyung?" Seungri menggoda TOP hyung.
TOP hyung hanya tertawa mendengar perkataan Seungri lalu menjitak kepala Seungri.
Aku, Taeyang dan Daesung tertawa melihat nya.
"Lalu, Bom yang akan mengantarnya kesini?"
"Tidak tau Dae. Dia bilang kalau dia sempat dia yang mau mengantarnya, tapi kalau dia sedang sibuk sepupu nya yang akan mengantarnya"
"Ne? Sepupu? Wanita?"
"Ne Seung, nama nya kalau tidak salah Lee Chae Rin. Tapi aku belum pernah bertemu dengannya"
"Cantik kah? Kenalkan denganku? Hehehe" Seungri semakin maju mendekat TOP hyung.
"Ya, bocah.. Diam kau makan ramen sana!" Daesung menendang Seungri pelan.
"Hih, sirik saja kau!"
Selesai melakukan rekaman.
Daesung, Seungri da Taeyang pulang duluan ke dorm kami.
Aku dan TOP hyung masih menunggu pesanan bunga edelweis yang kupesan.
"Wah dingin sekali hari ini..."
"Ne hyung, lama sekali diantar bunga itu"
Aku melihat jam di HPku sudah menunjukan jam 4 sore.
"Mianhae lamaaa..."
Aku menengok ke arah suara wanita yang sedikit cempreng itu.
Seorang wanita yang memakai baju dengan style hip-hop itu membuat mataku terbelalak.
"C.. CL?!"
Aku terus memandang wanita yang mirip dengan CL, kekasih ku itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar