5/10/2011

It's ME! part 1

SEUNGRI






"AAAAAAAAAAAAAA!!!"


"YA! Jangan lari!"


"Hyuuuuung! Tolong aku dikejar monster!!!"


Aku berlari sambil berteriak-teriak didalam dorm. Aku bersembunyi dibelakang Taeyang hyung, pahlawanku.


"Ya, Daesung jangan begitu. Kau membuat Seung takut tau?"


"Hah? Aku hanya mau meminjam buku nya."


"Ne tapi lihat wajahmu masih putih semua. Hapus dulu masker mu itu."


Taeyang hyung mengambilkan Dae hyung baskom berisi air hangat dan sebuah handuk kecil untuk membersihkan wajahnya.


"Kau ini pengecut sekali Seung.." Ledek Dae hyung.


"M-Mianhae..." Aku membantu Dae hyung membersihkan masker di wajahnya.


"Kau ini sudah umur berapa masih penakut begitu, aigooo."


"Lagian hyung malam-malam begini masuk ke kamar ku tidak bersuara, wajah mu putih semua lagi."


"Ya, protes? Banyak protes kau ini."


"Tentu saja protes, wajah mu seram tau mirip monster!" Aku mengejek Dae hyung.


"Ah, ya bocah minta ku pukul kau? Sini kau!" Dae hyung kembali mengejarku.


"AAAAAAAA!!" Aku berlari.


Aku berlari ke kamar Jiyong hyung lalu melompat ke atas ranjangnya.
Jiyong hyung yang sedang asik bermain dengan laptop nya kaget dengan kehadiranku.


"Y-YA! Seung apa-apaan kau ini?!" 


"M-M-Monster Dae!" Aku memeluk Jiyong hyung.


"Monster?" Jiyong hyung menolehkan kepalanya ke arah pintu.


"AA! YA! Dae! Apa-apaan wajahmu putih sebelah begitu?!" Jiyong hyung mengelus-ngelus dadanya.


"Ini karena si maknae itu, hishhhh" Dae hyung keluar dari kamar Jiyong hyung.


"Ya Seung, Dae sudah keluar. Mau sampai kapan kau memelukku begini?"


Aku melihat wajah Jiyong hyung dengan wajah polos lalu memasang senyum lebar.
Jiyong hyung melihatku dengan ekspresi illfeel lalu melepas pelukanku.


"Ya, hyung, sedang apa?" Aku melihat Jiyong hyung yang bermain dengan laptopnya lagi.


"Sedang berpacaran."


"Pacar yang ke berapa?" Tanya ku polos.


Jiyong hyung berhenti mengetik lalu berpikir sejenak.
Melihat wajahku, mengacungkan tangannya.


"Ke...... Lima hehehe."


Hyung ku yang satu ini memang sedikit playboy. Yaaaa, bukan sedikit juga sih.
Dengan wajahnya yang tampan tidak sulit untuknya menggait wanita.


"Ke lima? Yang berambut pirang itu?"


"Itu yang ke-tiga, yang ini berambut hitam."


"Hitam bukannya yang ke-empat?"


"Ke-empat..... Aigoo bocah banyak tanya sekali kamu." Jiyong hyung menjitak kepalaku.


"AAAA! Sakit hyung!"


"Cengeng sekali kau ini? Harusnya aku tidak menolong mu dengan Dae tadi tau?"


"Kulaporkan ke pacar-pacarmu nih hyung?"


"Oh mengancamku hah? Pabo! Bocah!" Jiyong hyung menggelindingkan ku keluar dari kamarnya.


"AAAAAA!! TOP HYUNG!" Aku berteriak-teriak.


"Aigoooo berisik sekali malam-malam. Ya, Jiyong sudah jangan begitu."


Jiyong hyung mencubit pipiku lalu masuk ke kamarnya.
TOP hyung membantu ku berdiri lalu mengelus kepala ku.


"Ya, Seungri jangan mengganggu hyung-hyung mu lagi. Ini sudah malam."


"Aku tidak mengganggu, aku hanya bosan ingin bermain."


TOP hyung terdiam sesaat, mungkin merasa kasian kepadaku.
Jelas saja, kalimat yang ku keluarkan seakan-akan aku ini anak terlantar.


"Kita main laptop saja, baca surat dari penggemar, ne?"


"Ne!" Aku menganggukan kepalaku.


TOP hyung memang satu-satu nya hyung ku yang mau meluangkan waktu lebih untukku.
Sesibuk apapun pasti TOP hyung selalu menyempatkan diri untuk mengajakku bermain atau sekedar berbincang-bincang.


"Ah, lihat surat dari penggemarmu." 


"Mana mana?" Aku melihat laptop  milik TOP hyung.


Seungri oppa!


Aku sangat mengagumi mu! Oppa sangat lucu!
Aku ingin sekali bisa jalan-jalan dengan oppa.
Aku harap oppa sehat-sehat saja ya.
Saranghaeyo oppa!


Fans mu.


"Ah, sepertinya fans mu sangat menyukai mu Seung" TOP hyung mengelus kepalaku.


"Menyukai ku?"


"Ne.." TOP hyung tertawa.


"Menyukai ku seperti Jiyong hyung menyukai kelima pacarnya?"


"YA!! BOCAH!" Aku mendengar suara Jiyong hyung dari dalam kamarnya. 


"Hohh, kaget aku." Aku mengelus-ngelus dadaku.


TOP hyung dan Taeyang hyung yang sedang duduk di sebelahku tertawa melihat kepolosanku.


"Fans mu tidak tau kau yang asli itu bodoh, penakut, pengganggu dan cerewet."


Aku melihat Dae hyung yang baru selesai membersihkan maskernya keluar dari kamar mandi sambil menge-lap wajahnya.
Ia duduk di sebelah Taeyang hyung.


"Enak saja, fans ku bilang aku ini lucu. Kenapa? Sirik ya? Fans mu tidak ada yang bilang kau ini lucu hyung? Hah?"


Aku membusungkan dadaku lalu berbicara dengan nada sombong ke Dae hyung.


"Oh, bocah ini mau cari gara-gara denganku ya hahhh" Dae hyung menghampiriku.


"AAAAA!!!" Aku memeluk TOP hyung yang ada disebelahku saat itu.


"Ya, sudah-sudah. Aigoo lucu sekali kau ini Seung." Taeyang hyung menertawaiku.


"Sudahlah Dae, Seung ini kan masih kecil, masih polos." TOP hyung tertawa.


"Sekarang ini masih polos nanti kalau sudah dewasa juga jadi seperti Jiyong tuh. Lima pacar dalam sebulan!"


"DAE PABO!!" Jiyong hyung lagi-lagi berteriak dari dalam kamarnya.


"HAH! Kau dengar? Dae PABO kata Jiyong hyung, P A B O HAH!" Aku meledek Dae hyung.


"Oh kau ini benar-benar maknae nakal...!" Dae hyung tertawa kecil lalu mengejarku.


"AAAAAA!!!" Aku berlari menghindari Dae hyung.


TOP hyung dan Taeyang hyung tertawa melihat ku dikejar-kejar oleh Dae hyung.


Singkat cerita, aku mendapat pukulan dari Dae hyung lalu aku beranjak tidur.
Aku satu kamar dengan TOP hyung malam  itu.


"Hyung.." Panggilku pelan.


"Ne?"


"Sudah tidur?"


"Belum, kenapa?"


"Apa aku ini sangat mengganggu?" Aku mengingat kata-kata Dae hyung tadi.


"Aniii.. Kau ini sangat lucu, menghibur hyung-hyung mu."


"Tapi Dae hyung bilang aku ini mengganggu."


"Dia hanya bercanda. Walaupun hyung mu sering menjahilimu tapi hyung mu itu sangat menyayangimu."


"Benarkah? TOP hyung menyayangiku?!" Aku bangun dari tempat tidur.


"Tentu saja aku menyayangimu" TOP hyung tertawa.


"YESSS!" Aku melompat-lompat lalu berlari ke kamar Jiyong hyung.


"HYUNGG!!" Aku memeluk Jiyong hyung.


"YA! Apa-apaan ini?"


"Hyung aku menyayangimuuuuu! Kau menyayangiku tidak?"


"Ne, tentu saja makane pabo." Jiyong hyung menyentil kepalaku.


Aku berlari ke kamar Taeyang hyung dan Dae hyung, memeluk mereka.


"YA! Aku menyayangi kalian, kalian menyayangiku?"


"Hahaha, ne.."  Taeyang hyung mengelus kepala ku.


"Aigoo jangan mengganggu ku terus pabo, aku mau tidurrrrr."


Aku tidak melepaskan pelukan ku kepada Dae hyung.
Aku benar-benar menjadi pengganggunya malam itu hahaha.


"PABOOO!" Dae hyung terlihat depresi menghadapiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar