"M-M-M-Menembak mu?! Yang benar saja!"
"Ya jangan begitu Jiyong hyung. Begini-begini aku juga ada yang nge-fans, aku juga bisa punya pacar 5 sepertimu." Aku memasang wajah sombong.
"Hishh kau ini, bikin aku illfeel saja." Jiyong berbalik badan.
"Mana coba kulihat SMS nya."
Aku memberikan HP ku kepada TOP hyung.
"Wah iya benar..."
"Coba kau balas, tanya dia siapa." Taeyang hyung berkata kepadaku.
"Ne." Aku membalas SMS itu.
Mianhae.. Ini siapa?
"Wahh dunia benar-benar sudah semakin gila ya..."
"Maksudmu apa Dae hyung? Hah?" Aku memukul nya pelan.
Drtttt... Drtttt.....
"OH! Dibalas!"
"Mana mana mana?!" Dae hyung nyatanya lebih bersemangat dariku, dasar si pabo ini.
Temui aku di YG lantai paling atas jam 12 nanti ya oppa!
"HOOOO, dia mengajak Seung ketemuan!" Dae hyung heboh sendiri.
"AAAA!! Aku tidak mau!"
"Loh? Kenapa Seung?"
"Aku takut dengan wanitaaaaaa!!" Aku mengacak-acak rambut ku.
"Pabo! Kalau kau takut dengan wanita bagaimana mau menyaingi Jiyong?!" Dae hyung memukul kepalaku.
"YA! Dae jangan bawa-bawa namaku! Ku tendang kau..." Jiyong hyung menjitak Dae hyung.
"Aniii, pokoknya aku tidak mau!"
"Kalau ternyata dia cantik bagaimana Seung?" Tae hyung menggodaku.
"Iya juga ya... Tapi kalau jelek bagaimana?! AAAA!!"
"Ah aku tau!" Aku menjentikan jari ku.
"Dae hyung! Kau pergi dulu lihat dia, kalau cantik kau beritahu aku, kalau jelek ya jangan beritahu aku!" Aku tersenyum lebar.
Dae hyung membalas senyum ku dengan senyum yang tidak kalah lebar.
Tapi tiba-tiba, Dae hyung menjitak kepalaku.... Lagi..
"Enak saja! Kau pikir aku kelinci percobaanmu?!"
"Mirip..." Bisikku.
"Bicara apa?!"
"Aniiii! Aku bilang kau tampan!" Aku menangkis tangan Dae hyung.
"Ya, Seung kau temui saja dulu."
"Tapi TOP hyung..."
"Sudah nanti kita semua menemanimu...." TOP hyung tertawa.
YG.ent
Aku dan ke-rempat hyung ku memulai rekaman terlebih dahulu baru setelah rekaman kami selesai, kami berlatih koreografi.
"Ya! Seung kau salah! Harusnya kau kesini dulu!" Dae hyung menegurku kesekian kalinya.
"Sudah sudah, istirahat dulu..." TOP hyung tertawa melihatku.
Aku melihat ke arah jam dinding di ruang latihanku.
Jam 12 ?! AIGOOOO aku sangat takut menemui wanita itu!
"YA! Sudah jam 12!" Jiyong hyung berteriak lalu memandangku dengan wajah licik.
Ahhh, sekarang ke-empat hyung ku melihatku dengan wajah sangat licik.
Aku berdiri lalu bersiul-siul seakan-akan mau pergi ke toilet.
"Ya, Seung. Mau kemana?" Dae hyung menahanku.
"Mau ke toilet!"
"Aniii nanti saja sekarang kita ke atas dulu!"
"AAAAAA!! Tidak mauu!!!" Jiyong hyung menarikku.
"TOP hyung Taeyang hyung TOLONGGGGG!!!" Aku memeluk pintu ruang latihanku.
"Seung, sudah waktunya kau menjadi dewasa..." Taeyang hyung melepaskan pelukanku dengan pintu itu.
Jiyong hyung dan Dae hyung menggotong ku naik ke atas.
"AAAA!! HYUNG PABO!!" Aku berteriak.
"HAHAHAHAHA" Aku mendengar suara TOP hyung dan Tae hyung yang tertawa terbahak-bahak.
Sampai di atas aku mengintip pintu yang menuju ke loteng atas.
Aku sudah melihat seorang wanita, tapi aku baru melihat dari belakang.
"Bagaimana? Ada tidak?!" Dae hyung berbisik heboh.
"A-A-A-Ada..."
"Bagaimana wajahnya?!" Jiyong hyung tidak kalah heboh berbisik padaku.
"D-D-Dari belakang sih jempolan." Aku mengacungkan jempolku.
"Heissss, wajah polos mu itu ingin ku musnahkan rasanya.." Dae hyung menjitakku.
"Jangan menjitakku terus! Pabo!" Aku berbisik.
"Bicara apa barusan?!"
"Aniiii, kau tampan, aku mencintaimu!" Aku tersenyum lebar.
"Kau ini! Cepat sana masuk!" Jiyong hyung mendorongku.
"Tidak mauuu!!!!!" Aku menahan tubuhku yang didorong kedua hyung ku.
BUAKKKK
Aku kalah dan terdorong keluar. Kedua hyungku yang pabo itu menahan pintu sehingga aku tidak bisa keluar lagi.
"Oppa!"
Aku serasa ingin pingsan mendengar suara wanita itu memanggilku.
Aku mengambil nafas dalam-dalam lalu membalikan badanku.
"N-N-N-N-Ne?" Aku tergagap-gagap.
"Mianhae aku mengirim SMS itu tiba-tiba"
Rahang bawahku serasa tidak bisa naik lagi saat aku melihat wanita yang berdiri di hadapanku sangat cantik.
"Oppa? Oppa?" Wanita itu melambaikan tangannya.
"N-N-NE!?!?"
Wanita itu tertawa melihat gelagatku yang seperti orang bodoh.
"Aigoo, oppa sangat lucu! Aku sangat menyukai oppa.."
Aku bingung harus menjawab apa dengan pernyataan gadis itu.
Satu-satu nya kata yang keluar dari mulut ku adalah...
"K-K-Khamsahamnida...."
"AAAAA!!" Aku berteriak-teriak dalam hati ku.
"Oppa, bagaimana? Oppa mau menerima ku?"
"M-M-Menerima apa?"
"Menerima ku sebagai pacar mu oppa!"
"Dae hyung, Jiyong hyung, saat aku sudah keluar dari sini yang akan ku lakukan adalah menghajar kalian berdua! P A B O!" bentakku dalam hati.
STUDIO
"Ah, Seung! Bagaimana tadi?!" TOP hyung menanyaiku.
Aku masih terpesona dengan wanita itu tidak bisa menjawab.
Aku berjalan dengan ekspresi datar lalu duduk.
"Ya, Dae, kenapa dia?"
"Aku tidak tau Tae hyung. Tiba-tiba dia berlari keluar lalu sudah begini."
"Bagaimana wajahnya?" Tanya TOP hyung.
"Kalau kata Seung, dari belakang begini." Jiyong hyung mengacungkan jempolnya.
"Dari depan?"
Aku melihat ke arah Taeyang hyung yang bertanya.
Aku menatap nya dengan ekspresi datar. Sangaaaaaat datar.
"Kau mau tau dari depan bagaimana hyung?" Aku bertanya dengan nada datar.
Aku mengacungkan kedua jempolku.
"Cantik sekali!!! HAHAHAHA!" Aku berguling-guling di lantai.
"Masa?! Siapa nama nya?!" Jiyong hyung bersemangat.
"Lee Ji Eun HAHAHA Cantik!!!!" Aku berguling-guling lagi.
"Lalu kau menerimanya?" Dae hyung bertanya.
"Tidak.." Aku duduk dengan ekspresi datar lagi.
"HAH?! AIGO NIGA PABOYA!!! Kenapa tidak kau terima?!" Jiyong hyung memukul ku.
"Aniii! Aku belum mengenalnya! Lagipula aku sudah minta waktu dengannya. Aku juga sudah dapat nomor HP nya kan!"
"Lalu dia bilang apa waktu kamu menolaknya?" TOP hyung bertanya.
"Dia bilang dia akan menungguku...."
Suasana ruang latihan diam seketika.
"HUAHAHAHA!! CANTIK SEKALI!!" Aku kembali berguling-gulingan di lantai.
"Oppa!"
Saat aku sedang berguling-gulingan, aku mendengar suara memanggilku.
"J-J-J-Ji eun?!" Aku terkejut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar