7/18/2011

KISS THE RAIN [CHAPTER 20 END-BONUS SCENE]

TITLE: KISS THE RAIN [CHAPTER 20 END-BONUS SCENE]
AUTHOR: Jivon / @jivoncornelia
CAST: Find it yourself:)
GENRE: Romance
RATING: G

Kwon Jiyong's POV

Kurang lebih sudah 9 bulan umur pernikahanku dengan Chaerin. Kini pernikahanku dengan Chaerin 

mulai memasuki pertengahan bulan Agustus.
Setelah aku menikahi Chaerin, Youngbae menawariku pekerjaan di YGent. Aku merasa pekerjaan ini cocok untukku, menjadi komposer lagu.
Seungri, Daesung, dan Seunghyun hyung kini beralih profesi menjadi musisi di YG, mereka cukup terkenal sekarang.

Aku sangat disibukan di bulan Agustus ini mengurus lagu-lagu yang sudah harus kuselesaikan di bulan ini, harus selesai dikarenakan lagu ku akan masuk ke album mereka.

Aku yang sedang cukup stress karena masalah deadline ini bertambah stress karena istriku, Lee Chaerin yang akhir-akhir ini beda dari biasanya. Mungkin karena aku kurang punya waktu untuknya.

Ya, aku jadi lebih sering lembur di YG dengan Youngbae dan yang lainnya.

"Jagiya... Mianhe aku pulang malam."

"Hm hm. Aku sudah terbiasa." Chaerin membukakan pintu untukku lalu kembali duduk didepan TV menikmati cemilan yang berderet di atas meja.

"Ya, mianhe... Aku janji besok akan pulang cepat." Aku duduk disebelahnya.

"Gwenchana gwenchana." Chaerin mengunyah makanan di mulutnya.

Aku mengambil remote TV di atas meja dan mengganti channel TV yang sedang ditonton Chaerin.

"Ya! Jangan diganti aku sedang nonton!"

"Ku kira kau tidak suka film kartun....." Ucapku mengembalikan channel TV ke channel TV semula.

"Ani, aku suka. Daripada aku bosan sendirian dirumah."

"Aigo jagiya, mianhe..... Jangan sinis seperti itu padaku." Aku memasang 'puppy eyes' ku dihadapan Chaerin sambil menggenggam kedua tangan Chaerin.

"Arasso arasso." Chaerin tersenyum dan merapihkan semua cemilan miliknya dan berjalan masuk ke kamar meninggalkanku.

Aigo ada apa dengan wanita ini? Aku terus bertanya-tanya dalam hati. Aku ikut masuk kedalam kamarku dan aku tambah bingung melihat Chaerin yang duduk di meja rias  nya dan mengotak-atik rambutnya.

"Ya, jagiya. Untuk apa kau mengeriting rambutmu malam-malam begini?"

"Aigo yeobo. Kau tidak mau istrimu tetap terlihat cantik?"

"B-Bukan begitu..... Ta-"

"Sudah kau mandi dulu sana, setelah itu tidur." Chaerin menjawabku tanpa melihat ke arahku sedikitpun.

Ah! Aku benar-benar bingung. Apa dia benar-benar marah kepadaku? Apa aku benar-benar membuatnya kesepian sampai-sampai dia sinis denganku begitu?

GOD! Demi apapun aku melihat mainan-mainan kecil terpajang berderet di dalam kamar mandi rumahku.

"Jagiyaaaaaaaaaaa! Untuk apa mainan-mainan ini???????????!" Teriakku dari dalam kamar mandi.

"Oh, itu! Kemarin-kemarin aku minta Seunghyun oppa belikan untukku. Aku bosan kamar mandi nya terlalu kosong." Jawabnya dengan nada tidak bersalah.

Sekian lama aku mengenal Chaerin baru pertama kali ini aku mengetahui sifatnya yang seperti ini. Aku terus berpikir apa dia mau balas dendam kepadaku atau memang ini sifatnya yang tidak pernah ku ketahui?

Selesai mandi, aku keluar dari kamar mandi memakai celana piyama dan kaos ku, aku mengelap rambutku yang masih basah.
Aku melihat Chaerin yang memakai headphone dan mendengar lagu-lagu yang ku ciptakan dengan volume yang cukup keras.

"Ya, jangan terlalu keras nanti telingamu sakit." Aku melepas headphone yang dipakai Chaerin.

"Aigo aku sedang menikmati lagu mu. Jangan ganggu aku."

"Ya, aku suamimu. Dengar aku bicara sampai selesai dulu. Arasso?" Kali ini aku bicara dengan nada yang cukup serius.

Chaerin mematikan musiknya dan memalingkan perhatiannya kepadaku.

"Wae?" Tanya nya.

"Wae? Kau tanya wae? Ya, apa kau ingin balas dendam padaku?"

"Balas dendam? Untuk apa? Tidak." Chaerin memalingkan matanya.

"Lihat aku." Aku membuatnya kembali menatap mataku, "Apa kau merasa kalau kau berubah? Kau jadi sangat sinis padaku. Apa kau marah karena aku pulang malam?"

"Ani." Jawabnya dengan sangat singkat.

"Lalu kenapa kau jadi aneh begini?"

"Aku tidak tau aku hanya terlalu menikmati dan terlalu asik dengan dunia ku sendiri akhir-akhir ini."

"Kau tidak merindukanku?"

"Tentu saja aku merindukanmu."

"Lalu kenapa kau sinis padaku?" Aku menjawab dengan nada yang lebih serius.

"Aku tidak tau."

Aku menghela nafas mendengar jawabannya yang tidak memuaskan, tidak sesuai harapanku.

"Fine, ayo tidur." Jawabku singkat dan beranjak duluan ke atas tempat tidur.

"Ya, kau marah?"

"Ani." Jawabku mengubur tubuhku dalam-dalam didalam selimutku yang tebal.

Aku mendengar suara musik yang kembali keluar lewat headphone Chaerin. Urgh bahkan saat aku marah dengamu kau tidak memberikan respon lebih padaku? Kau ini kenapa? Apa bosan denganku? Geram ku kesal dalam hati berusaha masuk ke alam mimpiku.

***

Pagi yang tidak begitu cerah, aku sudah tidak bisa menemukan Chaerin dirumah. Aku hanya menemukan sarapan yang sudah disiapkan dan sebuah memo didekatnya.

Aku pergi sebentar.


Chaerin.


Urgh whatever. Gumamku dalam hati kesal. Dengan cepat aku melahap makananku, beranjak mandi dan bersiap-siap berangkat ke YGent untuk mulai bekerja.

***

YGent.


Berjam-jam aku sudah bekerja dengan Seunghyun hyung, Seungri, Daesung, Youngbae juga Yang Hyun-Suk ssi. Akhirnya aku bisa istirahat sebentar merenggangkan otot-otot ku yang masih tegang karena pekerjaan tadi.

"Ya, Jiyong-ah. Bagaimana keadaan istrimu?" Youngbae yang menemani ku beristirahat bertanya padaku.

"Entah."

"Wae?"

"Tidak tau. Belakangan ini dia sangat aneh. Sinis, egois, pemarah, cuek denganku. Seakan-akan aku ini bukan suaminya. Mungkin dia kesal karena aku kurang punya waktu untuknya."

"Jinja?"

"Hm, atau mungkin dia sudah bosan dengan suaminya ini." Candaku.

"Heiss mana mungkin."

"Mungkin saja. Kalau dia terus-terusan begini denganku, aku bisa kurang kasih sayang lalu mencari yang lain."

"Selingkuh maksudmu?"

"Ani, aku bukan tipe tukang selingkuh. Mungkin.... Cerai?" Candaku sambil tertawa-tawa.

"Huss! Hati-hati bicaramu!" Youngbae juga tertawa.

PLAKK!!

Seseorang memukul kepalaku dengan cukup keras dari belakang. Membuatku terkejut dan hampir meneriakinya tapi tidak jadi karena yang kulihat adalah sosok Chaerin.

"Y-YA! Kau tidak bisa sopan sedikit dengan suami mu?!" Bentakku kesal.

"Sopan karena mau menceraikanku?!" Bentaknya tidak kalah keras.

"Ya! Aku hanya bercanda kenapa kau sangat serius?!"

"Bercanda itu ada batasnya Kwon Jiyong!!"

"Terserah kau lah!!" Bentakku malas melanjutkan perdebatan.

"Kurang kasih sayang katamu? Bukannya aku yang kurang kau perhatikan?!"

"Aku pulang malam karena lembur!! Kau?! Keluar rumah tidak jelas kemana pagi-pagi sudah hilang!! Oh, apa jangan-jangan kau sudah punya laki-laki la-"

PLAKKK!

Chaerin menampar pipi ku sangat keras membuat pipiku merah dan terasa nyut-nyutan.

"Youngbae, hari ini tanggal berapa?" Chaerin bertanya sambil tetap memandangku.

"....18" Jawab Youngbae gugup.

"Bulan apa?"

"A-Agustus."

"Kwon Jiyong. Selamat ulang tahun!" Chaerin membanting sebuah kotak cukup keras ke atas meja, aku melihat kotak itu seperti kotak kue.

"Juga ini ha-di-ah mu! Alasan kenapa aku asik sendiri dengan duniaku juga sinis denganmu!" Chaerin melempar sebuah amplop kearahku dan beranjak pergi dengan wajahnya yang masih kesal.

"Heisss...!!!" Gumamku kesal mengambil amplop itu dan membaca isinya.

Kalimat demi kalimat dari awal sampai akhir ku baca dengan teliti. Sampai aku membaca sebuah kalimat yang membuatku terpukul dan menyesali semua pikiran negatif ku.

Atas nama LEE CHAERIN dinyatakan POSITIF mengandung 3 BULAN.


DEG! Rasanya aku ingin memaki diriku sendiri saat aku tau aku sudah berpikiran negatif, membentak juga memperlakukan isteriku yang sedang mengandung anakku dengan tidak pantas.

Aku berlari mengejar Chaerin yang baru masuk ke dalam lift. Aku beruntung masih sempat masuk ke dalam lift sebelum pintu lift itu tertutup.

"C-Chaerin."

Chaerin tidak menjawabku. Ia membalikan badannya dan menghapus airmatanya, tidak mau terlihat olehku tapi aku tau kalau ia menangis.

"Chaerin-ah! Jagiya!" Aku memeluk Chaerin erat-erat. "Mianhe! Mianhe! Aku memang tidak berguna! Aku bukan suami yang baik untukmu! Minahe jagiya!"

"Hm.."

"Jagiya aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tau. Kenapa kau tidak bilang padaku?"

"Aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu."

"Aigo mana mungkin mengganggu jagiya! Mianhae mianhae mianhae.....!"

"Ne. Gwenchana."

"Aku serius. Mianhe.."

"Memangnya wajahku ada ekspresi main-main? Aku juga serius yeobo."

"Ahhh! Mianhe!!!! Maafkan appamu yang bodoh ini." Aku meletakkan telingaku di perut Chaerin.

Aku memeluk Chaerin erat-erat, benar-benar merasa bahagia saat aku tau isteri yang kucintai sedang mengandung buah hatiku, calon keturunanku.

"Ya, yeobo. Sepertinya perempuan."

"Jinja? Aigo pasti cantik seperti kau." Aku mengecup kening Chaerin.

"Dan berbakat seperti kau yeobo."

"Ya, jagiya. Apa kau ngidam sesuatu? Katakan padaku!" Tanya ku dengan semangat.

"Hm.... Aku ingin..... Aku sedang sangat ingin melihat wajah Daesung, Seungri dan Seunghyun oppa."

Dengan cepat aku berlari menggandeng Chaerin ke tempat Daesung, Seungri dan Seunghyun hyung sedang makan.

"Y-Ya! Kalian tau aku akan segera menjadi appa?!!!" Teriakku dengan semangat.

"JINJA?!" Teriak mereka bersamaan.

"Ya, Chaerin-ah! Kau sudah beritahu eomma? Appa?"

"Belum oppa."

Seunghyun mengambil HP nya dan menelpon eomma appa nya. Daesung menelpon Minzy, Seungri menelpon Bom noona dan Sandara noona. Aku sendiri sibuk menelpon eomma dan appa ku.

Eomma dan appa ku terdengar sangat girang mendengar mereka akan segera mempunyai cucu.

"Aigo! Jagiya saraghe!"

"Ya, cepatlah lahir dengan sehat. Appa ingin segera menggendongmu! Kau juga pasti tidak sabar melihat eomma mu yang cantik kan?" Aku memeluk perut Chaerin.

Lagi-lagi aku memeluk Chaerin dengan erat, Chaerin juga memeluk ku tidak kalah erat.

"Saranghe jagiya."

"Ne. Saranghe yeobo."

THE END~

2 komentar:

  1. Gak sengaja googling dan bertemu dengan FF ini. FF-nya bagus!. Aku suka Jiyong disini hehe (BTW- salam kenal) :)

    BalasHapus
  2. Maafan aku author yg baru comment skrg. Sumpah aku slalu berterimakasih (bungkuk 90 derajat) kalo ada yg membuat crta ttg SKYDRAGON. Aku suka jalan cerita author, gak bnyk creator FF (khususnya yg main cast nya GDCL) itu bisa bertahan lama membuat FF tanpa lari dari main idea dan gak ngebut ceritanya kayak author-nim ini. Entag mngkn GDCL itu gak populer dikalngan creator dan reader FF jadi kurang bnyk atau penggemarnya yg kurang (bukan kurang bnyk tp kurang minat FF atau mngkn malah kepengennya real bukan skedar fiksi hehe). Yang pasti thx alot for author ya ... ttp smngat ya ngeluarin karya2 baru ^_^

    BalasHapus