TITLE: KISS THE RAIN [CHAPTER 1]
AUTHOR: Jivon / @KWONLADY_
CAST: Find it yourself :)
GENRE: Romance
RATING: G
CHAPTER 1 + PROLOG
Chaerin POV
Akhirnya! Setelah sekian lama meninggalkan Korea karena dibawa oleh appa ku yang sudah bercerai ke Perancis, aku bisa kembali ke tanah kelahiranku dan bertemu eomma dan oppa ku. YEY!
Incheon Airport. 08.35AM
Kacamata hitam melindungi mataku dari sinar matahari yang semakin tajam. Aku menarik koperku keluar mencari jemputan ku yang seharusnya sudah ada di bandara.
“Chaerin-ah!”
“OPPA!” Aku berlari menghampiri sosok oppa tersayangku, Seunghyun oppa.
“Aigo, sudah lama tidak bertemu. Apa kabarmu?” Seunghyun oppa memasukan koper ku kedalam mobil.
“Ah, aku sehat.”
“Lihat badanmu. Kau semakin kurus! Kau pasti kerja keras disana sampai makan tidak teratur.”
“Benarkah? Justru porsi makan ku bertambah semenjak disana oppa.”
“Hahaha. Bagaimana kabar appa?” Seunghyun oppa masuk ke dalam mobilnya.
“Appa sehat. Eomma bagaimana?”
Seunghyun oppa tidak menjawab pertanyaanku sejenak.
“Oppa, kenapa diam? Apa kabar eomma? Baik-baik saja kan?” Tanyaku lagi.
“Eomma…. Sedikit tidak sehat.”
DEG! Aku seperti berhenti bernapas beberapa detik saat mendengar kabar eomma tidak sehat.
“T-Tidak sehat? Maksudmu?”
“Belakangan ini eomma sering pingsan, aku sudah memberinya obat. Tenang saja.” Seunghyun oppa mengelus kepalaku.
Aku menghela nafas ku dan melepas kacamata yang masih ada dikepalaku. Errr, rasanya aku ingin menangis saat itu juga. Aku mengacak-acak rambutku, berusaha menenangkan diriku sendiri sampai tiba dirumah ku.
Aku melihat ke sekitar rumahku yang tidak sebesar rumah appa di Perancis, rumahku yang ada disini adalah sebuah kedai makan yang sederhana. Tapi walaupun begini, aku lebih menyukai rumahku yang sederhana ini daripada rumah appa di Perancis.
“Aigo oppa, lihat wajahmu disini.” Aku menunjuk sebuah foto masa kecil oppa yang digantung di pinggir pintu masuk.
“Wae? Tampan kan?” Seunghyun oppa masuk membawakan koper ku.
“Iya oppa ku memang pria paling tampan di dunia ini!” Seunghyun oppa tertawa mendengarku.
“Eomma…. Mana? Aku ingin bertemu dengannya.”
“Diatas, dikamarnya. Kau tidak lupa kamar nya kan?” seunghyun oppa meledekku.
“Bicara apa kau ini, tentu aku tidak lupa! Pabo…” aku kembali meledek oppa dan naik ke atas.
Tangga kecil yang ada di samping dapur kedai sederhana ini membuatku semakin merindukan eomma. Anak tangga yang mungil dengan lebar kapasitas hanya untuk satu orang ini aku injak satu demi satu, sampai aku tiba di lantai atas.
Aku mengetuk pintu kamar eomma, dan mengintip masuk ke dalam. Aku melihat eomma yang sedang duduk menghadap jendela luar.
“Eomma….” Aku berjalan menghampiri eomma.
“Ah.. C-Chaerin, kau benar-benar Chaerin?”
“Ne eomma…”
“Chaerin anakku…. Eomma sangat merindukanmu.” Eomma memelukku erat.
“Aku juga merindukanmu eomma.”
“Chaerin. Anakku, terakhir eomma menyentuh pipimu saat kau berumur 10tahun. S-Sekarang kau sudah menjadi gadis yang cantik.”
“Aigo, eomma jangan menangis, aku sudah ada disini sekarang.”
“Eomma senang bisa bertemu denganmu. Eomma kira tidak bisa melihatmu lagi.”
“Eomma jangan bicara begitu!” Aku mulai menangis dalam pelukan eomma.
“Chaerin-ah, kalau-kalau eomma memang sudah tidak ada. Kau jaga dirimu baik-baik.”
“Aigo eomma jangan bicara lagi!” Aku berteriak dengan suara goyang menahan tangisku.
“Ne, ne.. mianhae.. ah, kau pasti lapar, eomma masakan sesuatu untukmu ya?” Eomma berdiri dari kursi nya.
BRUKKK!
Eomma jatuh pingsan dan terkapar lemah di hadapanku, wajahnya pucat. Aku dengan panik berlari memangku kepala nya di pahaku.
“Eomma! Eomma! Bangun!” Aku menepuk-nepuk pipinya.
“Oppa!! OPPA!” Aku berteriak memanggil oppa.
Derap kaki Seunghyun oppa terdengar nyaring. Seunghyun oppa dengan wajah panik masuk ke kamar eomma dan membantuku.
“E-Eomma! Eomma bangun! Aigo eomma kenapa?!”
“Aku tidak tau!”
Seunghyun oppa menggendong eomma dan membawa nya ke dalam mobil. Aku duduk dibelakang menjaga eomma. Sepanjang perjalanan jantungku terus berdetak cepat, tidak ada ketenangan sama sekali. Melihat eomma yang terkapar lemah dihadapanku membuatku ingin mati rasanya.
CITTTT!
Seunghyun oppa menginjak rem mobilnya dan menggendong eomma keluar saat sampai dirumah sakit. Perawat mulai berdatangan membantu merawat eomma ku.
Aku duduk di depan ruang rawat eomma, melipat tanganku, berdoa dan berharap eomma baik-baik saja. Seunghyun oppa duduk disebelahku.
“Oppa, apa eomma sudah lama seperti ini?” Tanyaku.
“Ne.. eomma sering pingsan semenjak beberapa bulan yang lalu.”
“Kau tidak membawa nya ke dokter?”
“Chaerin-ah, appa tidak pernah mengirim biaya untuk kehidupanku dan eomma lagi semenjak membawa mu pergi ke Perancis. Tabungan simpanan pun sudah hampir habis.”
“M-Mwo?! Tidak mengirim biaya?!” Aku terkejut.
Seunghyun oppa menganggukan kepalanya.
“Bahkan aku tidak tau nanti harus membayar biaya rumah sakit ini dengan apa….”
Perasaan sedih, terpukul, kecewa, marah, emosi semua menjadi satu dikepalaku. Benar-benar tidak menyangka appa ku bisa sejahat itu dengan eomma dan oppa.
“Oppa…” Aku menggenggam tangan Seunghyun oppa, “Aku akan membayar semuanya, oppa tenang saja.”
Aku melihat Seunghyun oppa yang menangis mengkhawatirkan eomma yang sedang ada didalam ruang rawat disana, aku memeluk oppa berusaha menenangkannya. Aku memeluk oppa cukup lama sampai oppa sudah mulai tenang dan berhenti menangis.
“Aku ke kamar mandi dulu.” Aku membawa HP ku bersama ku ke arah toilet.
Keterlaluan! Emosi ku memuncak saat aku mencoba menelpon appa, rasa nya aku sudah tidak sabar ingin menuang semua rasa emosi ku kepada appa.
TUTT….. TUTT….
“YA!” Aku berteriak saat appa mengangkat telponku.
“Appa! Kau keterlaluan sekali! Apa maksudmu membohongiku?! Kau bilang kau membiayai eomma dan oppa! Nyatanya eomma sakit pun tidak ada biaya untuk berobat! NIGA PABOYA!!”
“Anak macam apa kau?! Appa membesarkanmu susah-susah ini balasanmu?!”
“Membesarkanku?! Aku juga tidak minta dibesarkan oleh mu! Kalau aku boleh memilih aku lebih baik tinggal dengan eomma daripada denganmu! DENGAR ITU?!”
“BAIK KALAU BEGITU! KAU TIDAK USAH KEMBALI KE PERANCIS! TINGGAL SAJA DENGAN EOMMA MU ITU!! PUTUS HUBUNGAN DENGAN APPA MU INI!”
“FINE!! URUS SAJA KEKASIH BARUMU YANG MURAHAN ITU!! AKU TIDAK PERLU UANGMU!! AKU BISA MENJAGA DIRIKU SENDIRI!!”
“KAU-!!”
Aku mematikan telpon ku dengan appa sebelum selesai berbicara. Tidak lama setelah itu, appa kembali menelponku.
“Apalagi?!” Jawabku sinis.
“Okey appa akan bayar semua biaya kehidupan eomma mu dan Seunghyun! Hanya kalau kau kembali kesini dan menikah dengan calon pilihan appa!”
“MWO?! KAU SUDAH MERUSAK HIDUP EOMMA DAN SEKARANG MAU MENGATUR HIDUPKU?! IN YOUR DREAM APPA, IN-YOUR-DREAM!!”
BRAKKK!!
Aku melempar HP ku hingga layar HP ku pecah dan terpisah dari baterai nya. Emosi ku yang masih meledak-ledak membuatku tidak bisa berpikir tentang apa pun.
“Nona… Nona…” Seseorang memanggilku tapi tidak ku acuhkan.
“Hey nona….!”
“MWO?!” Jawabku setengah membentak.
“Kau menjatuhkan HP mu…” seorang pria memungut HP ku yang sudah rusak dan memberikannya kepadaku.
“Biar saja! Tidak berguna! Aku tidak butuh barang itu, buang saja!” Aku meninggalkan pria itu dan berjalan dengan langkah penuh emosi menuju bagian administrasi untuk melunasi biaya pengobatan eomma ku.
“Aku masih punya tabungan simpanan, aku masih muda bisa bekerja! Aku tidak butuh uangmu!” Gumamku kesal dalam hati.
to be continued~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar