8/26/2011

I'M NOT YOUR BARBIE [PART 7]

TITLE: I'M NOT YOUR BARBIE [PART 7]
AUTHOR: Jivon / @JivonCornelia
CAST: Find it yourself ;)
GENRE: Romance
RATING: G



Hawai. 13.17 pm.

Bom's POV

Ah.... Akhirnya setelah berjam-jam perjalanan ku dengan si pabo itu sampai juga kami di Hawai. Sudah lama aku ingin kesini tapi baru kali ini aku bisa benar-benar menginjakan kaki ku disini. Sebenarnya harapanku kesini bukan bersama si pabo ini, tapi apa boleh buat.

"Jagi, kau mau kamar yang mana?" 

"Mwo? Kau tidak perlu dan tidak boleh memanggil ku dengan sebutan itu disini Seunghyun. Panggil aku noona, sopanlah sedikit."

Mendengar teguranku, Seunghyun malah makin menjadi-jadi.

"Aigo my baby is so cute." 

PLAK. Aku memukul Seunghyun lumayan keras membuat perhatian semua orang di lobby hotel menatap ku dan Seunghyun.
Seunghyun merangkul ku dan berbisik padaku.

"Kau pikir orang tua mu tidak akan memata-matai kita? Coba lihat ke sekelilingmu."

Aku mengamati sekelilingku. Awalnya tidak ada kecurigaan sama sekali sampai aku melihat sosok orang  yang mencurigakan. Ah, tentu saja. Karyawan kesayangan eomma dan appa ku dikirim juga ke Hawai untuk memata-matai ku dan Seunghyun. Bravo.

"Yeobo, terserah kau mau pilih kamar yang mana." Aku merangkul lengan Seunghyun.

Aku bisa melihat senyum puas dan penuh kemenangan yang ada di wajah Seunghyun. Kalau saja tidak ada yang memata-matai kami mungkin orang ini sudah kubuanh jauh-jauh ke lautan Hawai sana.

"Benar? Terserah aku?"

"Ne yeobo. Kenapa banyak tanya sekali kau ini." Aku menjawab Seunghyun sambil tertawa kecil.

"Up to me?"

"Yes up to you my stupid husband." Aku memasang senyum semanis mungkin. Tidak ada puasnya Seunghyun ini mengerjaiku.

"That's why I love you baby." Seunghyun mengecup dahi ku dan merangkul ku lebih erat dari sebelumnya.

"Ha-ha." Tawa ku terbata-bata menerima perlakuan si pabo ini.

Kesempatan dalam kesempitan ya Seunghyun? Ku balas kau nanti, mati kau. Geramku kesal dalam hati sambil mencubit-cubit lengan Seunghyun yang masih kurangkul.

"I'll take this room. With one double bed uh... And can you deliver one red wine?" Seunghyun berbicara dengan lancarnya.

Mwo?! Kau gila?! Satu ranjang?! Aku benar-benar akan membunuh si pabo ini begitu kami sampai ke tempat yang tidak ada orang sama sekali.

"Sure, Sir. Thankyou. Here's your key." Pekerja bule di hotel itu memberikan kunci kepada Seunghyun. Pekerja lainnya mengambil bawaan koper kami dan membawanya ke kamar kami.

"Thankyou." Aku mengucapkan terima kasih pada pekerja itu dan menutup pintu kamar ku dan Seunghyun dengan senyuman.

BAM. Senyumku lenyap seketika saat aku berbalik dan melihat Seunghyun yang sedang asikbersantai-santai di ranjang kami. Ya.... Ranjang ka-mi. Menyedihkan.

"Ya, kenapa kau memilih yang satu ranjang?!"

"Mana ada pasangan suami istri yang tidur nya pisah ranjang di bulan madu?" Jawabnya santai.

"Tapi kita tidak benar-benar menikah he-llo?!" Aku memukul nya pelan.

"Tapi mereka mengira kita benar-benar menikah."

"Aigo! Pabopabopabopabopabopabo!" Aku meluncurkan pukulan beruntun kepada Seunghyun yang masih saja bersantai-santai.

"Ya, berhenti memukul ku atau kau menyesal nanti." 

"Apa? Apa? Kau mau apa?"

Aku masih terus memukul Seunghyun, makin lama pukulan ku makin keras. Tangan Seunghyun menahan tanganku dan membalikan posisi ku. Seketika posisi ku dan Seunghyun berubah, aku dibawah dan Seunghyun ada diatasku.
Mata nya yang tajam menatap ku langsung ke kedua bola mataku. Aku ingin mendorongnya tapi tanganku masih ditahan olehnya.

"Y-Ya.... Lepaskan...." Aku melihat ke arah lain mencoba menghilangkan rasa deg-degan ku.

"Wae? Kau grogi?" Wajahnya semakin dekat denganku.

"A-Ani...."

"Kau tau apa yang kupikirkan sekarang?" Lagi-lagi mata Seunghyun bertabrakan dengan mataku.

"M-M-Mwo?"

"Apa yang dilakukan pasangan suami istri di saat bulan madu? Kita pasangan suami istri bukan?"

DEGDEGDEG. Rasanya jantungku mau meledak mendengar perkataannya. Matanya yang tajam, suara nya yang berat, rambutnya yang menyentuh wajahku, aroma parfumnya yang tercium jelas olehku membuat ku tambah deg-degan.

TOKTOK. 

Itu pasti yang mengantar red wine. Gumamku dalam hati.

"A-A-Aigo.. Seunghyun-ah, biar noona ambil red wine nya dulu ne?" Aku mencoba berbicara dengan nada semanis mungkin dan keluar dari lengan Seunghyun.

"Red wine bisa menunggu noona." Seunghyun menahan ku. 

Oh God! Kill me now kill me now kill me now! Aku memejamkan mataku saat hidung ku mulai bersentuhan dengan hidung Seunghyun. Dia ingin menciumku! 

"Pffthh..... HAHAHAHA!"

Seunghyun melepas kurungannya dan tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata. Aku yang masih melongo memegangi kedua pipiku yang memerah. Rasa malu yang melandaku membuat ku ingin menghilang dari dunia ini saat itu juga.

"Ya! Pabo! Mempermainkan ku begitu! Sopan kah?!" Aku melempar bantal ke arah Seunghyun.

"Hahaha! Aigo aigo. Kau sangat lugu!" Ia melanjutkan tawanya.

"Heiss ku pikir kau benar-benar ingin melakukannya padaku tadi!" Aku mengelus-elus dada ku yang masih deg-degan.

"Mwo? Memangnya kau ingin melakukannya?"

Shit. Sepertinya aku salah bicara. Aku kebingungan harus menjawab apa. Mata Seunghyun masih mengarah padaku, aku masih bingung harus menjawab apa. Salah jawab maka tamatlah riwayat ku dengan si mesum ini.

to be continued~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar