TITLE: I'M NOT YOUR BARBIE [PART 6]
AUTHOR: Jivon / @LittleCL_
CAST: Find it yourself;)
GENRE: Romance
RATING: G
Still Park Bom's POV
"Wae jagiya?"
Suara Seunghyun si bocah tengik ini masih menusuk-nusuk telingaku. God, seandainya membunuh orang tidak dosa mungkin Seunghyun sudah ku seret dengan motor ku dari tadi. Aku mengelus-ngelus dada ku menghembuskan nafas berkali-kali.
"Kau masih tanya kenapa? YA! Pabo! Ini gara-gara kau orang tua ku ingin mempercepat pernikahan kita! PABO PABO PABO!"
"Jinja? Yasudah kita menikah."
Jemari ku sudah gatal rasanya ingin mencekik orang yang ada disebelahku ini. Seakan-akan 'pernikahan' itu hanya seperti memakan permen baginya. Omo pernikahan pertamaku, kehidupan rumah tangga ku haruskah bersama pria idiot ini?
"Fine kita menikah. TAPI!" Aku mengacungkan jari telunjukku tepat dihadapan wajahnya.
"Aku mau kita cerai tidak lama setelah kita menikah."
"Omo. Wae? Nama baik mu bisa tercoreng tau? Kau bisa dianggap perempuan tidak benar baru menikah sudah bercerai." Seunghyun sambil tetap menyetir menjawab ku.
"I-don't-care. Pokoknya cerai cerai cerai!" Aku menggigit jari ku menahan rasa kesal ku.
Seunghyun hanya menganggukan kepala nya menyetujui pernyataan ku. Entah apa lagi yang akan diperbuat oleh bocah ini aku tidak tau. Damn.
***
"AAAAAAAAAA!"
Aku berteriak berkali-kali sambil menggigit-gigit bantal kecil yang ada ditanganku tidak percaya mimpi buruk ku akhirnya datang. Mimpi yang paling buruk!!!!
Gaun pengantin yang menempel di tubuhku, buket bunga di tanganku, riasan pengantin yang lainnya yang menghiasi diriku.
Aku membenamkan kepalaku di antara kedua tanganku memejamkan mataku. Pernikahan yang ku impikan adalah pernikahan yang suci, damai dan romantis dengan pria yang kucintai. Aku akan berjalan di altar pernikahan ku ditaburi bunga warna-warni, di ujung altar calon suami ku menungguku.
Pemakaian cincin, bulan madu bersama suami ku.......
"Jagi...."
PRANGG. Imajiansi ku pecah berkeping-keping dan raut wajahku menjadi sangat datar, mood ku pun jadi sangat drop mendengar suara musuh ku yang akan ku nikahi.
"Mwo?" Jawabku sinis.
"Bom-ah."
"Ah, appa." Nada bicaraku mendadak berubah menjadi sangat manis. Aku melihat Seunghyun yang menahan tawa nya di belakang appa ku.
"Yeobo, kenapa masih disini?" Aku merangkul lengan Seunghyun dan menginjakkan kaki ku tepat diatas kaki nya dengan keras.
"Hmmm?!!" Seunghyun menahan sakitnya tersenyum ke arahku.
"Ne jagi aku hanya mengantar appa mu kemari. Pernikahan kita sudah akan dimulai jagi."
"Jinja? Gomawo yeobo. Kau bisa pergi sekarang." Aku memasang senyum palsu semanis mungkin.
"Ne jagi. Kau sangat lucu hari ini." Seunghyun mencubit pipi ku dengan kencang sambil tertawa-tawa.
"Ah-ha.. Ha-ha gomawo." Aku mengelus-elus pipi ku yang sakit dicubit oleh si idiot ini. Benar-benar, akan ku habisi kau nanti Seunghyun. Lihat nanti!
***
Resepsi pernikahan ku berjalan layaknya resepsi pernikahan pengantin lainnya. Hanya aku dan Seunghyun yang tau perbedaannya, aku dan Seunghyun terus berpura-pura menjadi pasangan yang romantis di hadapan mereka semua. Sesi pengucapan janji pernikahan, pemakaian cincin, sampai aku tiba di sesi terakhir.
Damn.
"Mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita."
Damn.
"Cium cium cium!" Para tamu menyoraki kami berdua.
Damn.
Wajah Seunghyun yang terlihat santai membuat ku semakin gemas ingin ku cakar rasanya. Seunghyun memegang kedua bahuku dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku yang deg-degan memejamkan mataku rapat-rapat tidak berani membayangkan nasib ku beberapa detik lagi.
CHUUU~
Ciuman ringan diluncurkan Seunghyun di hidungku, bukan di bibirku. Para tamu tetap histeris melihat Seunghyun yang menciumku. Wajahku terasa panas, pipiku memerah, kaki ku lemas.
"Ayo jagi." Seunghyun menggandeng tanganku meninggalkan tempat pernikahan kami berlari ke mobil pengantin yang sudah menunggu di luar.
"M-Mwo? Kemana? Ya!" Aku berusaha berlari dengan high heels yang kupakai dan gaun pengantin yang berat.
"Bulan madu." Seunghyun tertawa kecil.
Aku yang berlari di belakang Seunghyun bisa melihat rambutnya yang tertiup angin, lengannya yang masih menggenggam lenganku, juga aroma parfum nya yang berhembus di hidungku.
Aku sedikit dibuat deg-degan oleh nya. Atay lebih tepat oleh 'fisik' nya. Kalau sifatnya dia ini sangat kurang ajar, tidak tau malu, brengsek, seenaknya sendiri, egois, bodoh, idiot.
Tapi dia baik juga.... Apa dia tau perasaan ku saat ia harus mencium ku tadi? Sebuah senyuman sekilas terpajang diwajahku, aku menutupi wajahku dengan telapak tanganku yang tidak digenggam Seunghyun.
BRAKK! Seunghyun menutup pintu mobil begitu aku sudah ada didalam. Supir mobil kami membawa mobil pengantin pergi, entah kemana. Aku menghela nafas lega.
Tidak seperti biasanya, Seunghyun hanya diam tidak berbicara membuka jas nya dan menggulung lengan kemejanya. Ia terlihat tampan.
Mata nya tiba-tiba memandang ke arah mataku yang juga sedang memandanginya.
"Wae?" Ia tersenyum.
"H-hah? A-Ani." Aku memalingkan pandanganku.
"Y-Ya kita mau kemana?"
"Kan sudah kubilang bulan madu."
"Aigo...." Aku memijit-mijit pelan dahiku.
Seunghyun mengambil sebuah kantong dari belakang dan memberikannya padaku.
"Ganti pakaianmu. Kau tidak mau ke bandara dengan gaun ini kan?"
"Ganti?"
"Sekarang?"
"Disini?"
Seunghyun mengganggukan kepalanya membantuku melepas riasan-riasan rambut yang masih menempel di kepalaku. Tubuhnya sangat dekat denganku, aroma tubuhnya dapat tercium jelas olehku.
"Aku ganti di bandara saja." Aku berusaha menahan rasa deg-deganku.
"Heiss jam penerbangan nya sudah dekat. Ganti saja, aku tidak akan melihat."
Aku menunjuk jari telunjukku ke arah supir didepan ku. Seunghyun membulatkan bibir ku dan mengganggukan kepalanya, mengerti apa maksudku. Ia menutupi tubuhku dengan tubuhnya yang bidang, kedua lengannya mengurungku. Ia memejamkan matanya.
"Sekarang ganti pakaianmu. Aku tidak akan mengintip, percayalah."
Aku berpikir sejenak, melambai-lambaikan tangan ku di depan wajahnya. Setelah yakin kalau ia tidak mengintip, aku mulai mengganti pakaianku perlahan-lahan. Tidak mau ceroboh.
"Ya, sudah. Buka matamu." Aku merapikan rambutku dan merapikan pakaianku.
"Hm."
CITTTT!
Seunghyun membuka mata nya bertepatan saat supir ku menginjak rem secara mendadak. Membuat Seunghyun yang sedang didepanku terpental ke arahku.
DEGDEGDEG! Oh my God....
Bibir ku dan bibir Seunghyun menempel, jantungku terasa sangat degdeg-an. Badanku kaku tidak bisa mendorong Seunghyun. Mata ku dan mata Seunghyun saling bertatap-tatapan.
Bibirku Seunghyun terangkat dari bibir ku. Mata ku dan mata Seunghyun masih bertatap-tatapan. Pelan-pelan Seunghyun kembali mendekatkan bibir nya ke bibirku. Aku dan Seunghyun berciuman lagi.
Aneh.
Aku sama sekali tidak ada rasa ingin melepas ciumanku dengan nya.
God. What is this feeling?
to be continued~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar